Seperti yang kami mengerti bahwa populasi manusia yang tersedia di dunia ini meraih 7 miliar orang, dan 3 miliar diantaranya merupakan orang-orang yang aktif di fasilitas sosial.
Pada bagian ini, kami dapat mengulas perihal beberapa platform fasilitas sosial yang lumayan penting untuk dipahami, khususnya untuk Anda yang dapat laksanakan social fasilitas marketing.
1. Facebook
MAU: Kurang lebih 2,38 miliar
Kelompok Umur: 18-45+ ??tahun
Industri (B2B dan B2C): E-commerce, retail, Perbankan, layanan keuangan dan asuransi (BFSI), Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), hiburan, fashion, real estate, berita, kesehatan, olahraga
Terlepas apakah Anda terhitung pengelola bisnis B2B ataupun brand B2C, Anda selalu kudu mengerti platform Facebook sebagai layanan social fasilitas marketing yang lumayan efektif.
Platform berikut menggabungkan fitur-fitur yang terbaik dari berbagai macam social fasilitas yang tersedia dan besar mungkin bahwa tujuan pasar Anda terhitung ikut manfaatkan Facebook.
Sebuah bisnis bisa manfaatkan Facebook untuk membagikan berbagai macam konten marketing, berinteraksi bersama para pelanggan, menggerakkan iklan, dan manfaatkan platform berikut untuk mengimbuhkan pertolongan kepada pelanggan.
Pasarkan bisnis anda secara efektif disini: social media agency jakarta
2. Twitter
MAU: Kurang lebih 321 juta
Kelompok Umur: 18-45+
Industri (B2B dan B2C): Berita, teknologi, e-commerce, ritel, hiburan, perjalanan, olahraga, kesehatan, telekomunikasi, BFSI
Twitter adalah tidak benar satu fasilitas sosial yang bisa amat mungkin penggunanya untuk mengekspresikan pendapat mereka didalam 280 karakter. Aplikasi yang satu ini dikenal sebagai pelopor pemanfaatan hashtag.
Dimana Twitter merupakan sebuah platform fasilitas sosial yang bisa digunakan oleh para penggunanya untuk share pemikiran, ide, dan menjangkau brand ataupun selebriti dan juga mengkonsumsi berita dan cuplikan informasi.
Sebuah brand atau brand kebanyakan manfaatkan Twitter untuk layanan pelanggan. Sebab, Twitter merupakan platform yang lebih sering digunakan para pelanggan untuk berinteraksi bersama berbagai brand bersama pas waktu.
Misalnya saja, kami bisa melihat bagaimana tidak benar satu brand layanan Wifi didalam menanggapi keluhan para pelanggannya dan bagaimana mereka bisa memproyeksikan citra brand mereka. Pengguna Twitter lebih cenderung mengerti perihal teknologi. Sehingga Twitter lebih jadi pusat dari segala informasi.
Oleh dikarenakan itu, brand B2B atau B2C kudu manfaatkan aplikasi Twitter sebagai fasilitas publikasi konten promosi mereka.
3. LinkedIn
MAU: lebih kurang 303 juta pengguna
Kelompok Umur: 25-45 tahun
Industri (Mayoritas B2B): Hukum, BFSI, teknologi, manufaktur, pemasaran, pendidikan, pekerjaan
LinkedIn merupakan tidak benar satu aplikasi yang kudu digunakan oleh organisasi B2B. Sebab, platform berikut menawarkan banyak sekali peluang bagi bisnis Anda.
Walaupun brand B2B lebih banyak mendominasi LinkedIn, namun brand B2C terhitung manfaatkan platform ini walau hanya untuk melacak calon karyawan saja. Untuk individu, LinkedIn merupakan tidak benar satu platform yang lumayan bagus untuk tunjukkan keahlian dan menjadikan diri sendiri sebagai pemimpin untuk diri sendiri.
Kita bisa manfaatkan halaman perusahaan LinkedIn seperti halaman Facebook namun selalu memiliki penampilan yang profesional.
4. Instagram
MAU: lebih kurang 1 miliar
Kelompok Umur: 18-35 tahun
Industri (B2C): E-commerce, fashion, retail, makanan dan minuman, kecantikan, perjalanan, fotografi, hiburan, real estat
Instagram merupakan tidak benar satu platform fasilitas sosial yang berbasis seluler dan bisa amat mungkin penggunanya untuk share gambar dan terhitung video. Popularitas Instagram semakin meningkat didalam beberapa kala paling akhir dan diperkirakan dapat tetap berkembang lebih besar. Sebab, konsumen kudu menyukai story, video, video langsung, dan lainnya.
Saat ini Instagram sudah meluncurkan fitur yang diberi nama Reels, yang mana fitur ini bisa amat mungkin penggunanya untuk berbagai video bersama lebih estetik dan filter yang lebih beragam. Apabila Anda menjajakan produk fisik, maka Anda kudu coba untuk laksanakan social fasilitas marketing di Instagram.
Ini merupakan tidak benar satu platform fasilitas sosial yang diyakini oleh banyak ahli sebagai masa depan perdagangan sosial.
5. YouTube
MAU: Sekitar 1,9 miliar
Kelompok Umur: 18-55+ tahun
Industri (B2B dan B2C): Semua bidang bisnis bisa membuat konten video untuk promosi
Youtube merupakan platform untuk share video online yang dapat amat mungkin penggunanya melihat, membagikan, dan mengunggah video. Pertumbuhan eksponensial pemasaran video sudah mendorong berbagai brand untuk membuat dan membagikan konten video di Youtube secara berkala. Apabila Anda merencanakan untuk join bersama Youtube, maka berikut ini adalah beberapa fakta yang kudu Anda pahami:
Youtube merupakan search engine yang paling terkenal kedua sehabis Google.
Milik Google.
Apabila pesaing Anda sudah lebih dulu di Youtube, hal itu tentu dapat lebih menantang untuk membuat brand Anda lebih menonjol.
6. Pinterest
MAU: 265 juta (per Desember 2018)
Kelompok Umur: 18-45 tahun
Industri (Mayoritas B2C): Seni, DIY, kerajinan, kecantikan, fashion, e-commerce, arsitektur, makanan, fotografi
Pinterest merupakan tidak benar satu platform visual yang bagus untuk individu ataupun brand untuk melacak inspirasi yang lebih artistik dan bisa digunakan sebagai fasilitas untuk mempromosikan aktivitas DIY. Disini, Anda dapat menemukan banyak sekali inspirasi didalam bentuk gambar dan ilustrasi perihal suatu topik. Walaupun Pinterest terlalu terkenal di kalangan perempuan terhadap tahun-tahun awalnya. Perubahan justru terjadi secara signifikan, dimana pengguna perempuan turun dari 80 jadi 60 persen. Berbagai brand bisa membuat account bisnis di Pinterest dan menggerakkan promosi untuk menjangkau banyak tujuan audiens.
7. TikTok
MAU: lebih dari 1 miliar
Kelompok Umur: 10-29 tahun
Industri (Mayoritas B2C): Hiburan, Fashion, Drama, hampir seluruh industri yang bisa membuat konten video promosi yang menarik
Aplikasi yang satu ini sebetulnya terlalu serupa bersama Instagram ataupun Snapchat, namun Tiktok lebih bersifat eksklusif untuk seluler. Aplikasi yang satu ini berorientasi terhadap video dan melayani para penggunanya yang jauh lebih muda.
Sehingga para marketer bisa menentukan platform kni secara khusus untuk menargetkan pengguna Gen Z. Pemasaran influencer ataupun promosi berbayar baru saja muncul di platform ini. Oleh dikarenakan itu, TikTok membawa potensi yang luar biasa untuk mendorong kampanye viral berbayar yang terjangkau.